Perkutut,
Satwa Termahal
Masyarakat Jawa di Indonesia telah memelihara perkutut selama berabad-abad. Penggemar burung ini terus bertambah setiap tahunnya, mulai dari rakyat jelata sampai kaum ningrat. Tradisi kumpul-kumpul mendengar kutut manggung sambil menikmati hidangan ala kadarnya, tampaknya masih berkembang hingga sekarang. Kebiasaan semacam itu juga yang digemari oleh raja-raja dan bangsawan tempo dulu. Namun dilihat dari potensinya, bukan mustahil kelak kekututan diterima khalayak sebagai budaya internasional.
Selain dianggap mempunyai nilai-nilai budaya adiluhung, burung magis ini juga dipercaya memiliki level yang lebih tinggi dibanding burung lainnya. Salah satunya karena kotoran dan bangkai perkutut samasekali tidak berbau. Bangkai tersebut langsung mengering dan hancur sendiri setelah berbulan-bulan.
Pengenalan
Perkutut dan KerabatnyaInilah klasifikasi perkutut dalam kamus besar biologi internasional :
![]()
Dunia Animal Filum Chordata Subfilum Vertebrata Klas Aves Subklas Nearnithes Ordo Colombiformes Famili Columbidae Subfamili Columbidae Genus Columbinae Genus Geopelia Spesies Geopelia striata Nama Inggris Turtledove Peacefuldove Barred grounddove
Marga perkutut-perkututan (Geopelia sp.) sendiri terdiri atas tiga jenis. Satu, Geopelia cuneata (perkutut Australia). Secara garis besar bulunya coklat keabuan, terdapat totol-totol putih pada sayap, dan kulit sekitar matanya berwarna merah. Panjangnya sekitar 7,6 inchi. Perkutut tutul ini berdomisili di Australia Tengah dan Utara. Dua, Geopelia humeralis (perkutut besar). Punggungnya bergaris-garis kelam, dada dan leher berwarna biru keabuan, pundak dan kuduk merah tembaga, bagian bawah warnanya merah jambu, serta sayapnya bergaris coklat tua. Perkutut dengan panjang 11 inchi ini berdomisili di Australia Utara dan Timur Laut (untuk subspesies G.h. humeralis), serta di Indonesia (untuk subspesies G.h. gregalis).
Tiga, Geopelia striata. Kepala dan leher biru keabuan, sekitar mata berwarna kehijauan, sayap coklat tua, dan panjangnya kurang-lebih 9 inchi. Inilah sebenarnya spesies perkutut yang biasa dilombakan. Perkutut belang ini masih banyak jenisnya, yaitu : G.s. clelaudi di Australia Barat; G.s. tranquila di Australia Tengah; G.s. placida di Australia Utara dan Indonesia (Irian); G.s. papua di Indonesia (Irian bagian selatan); G.s. audacis di Kepulauan Kei dan Tanimbar; G.s. maungeus di Indonesia (Sumba dan Sumbawa) serta Timor, G.s. striata di Birma Selatan sampai Filipina, dan Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, serta lombok.)
|